Emas Dunia Tembus Rekor Baru Hingga US$4.200, Investor Ramai-Ramai Beralih ke Aset Safe Haven

16 Okt. 2025, 11.24 | Admin
Image

JNGOLD.ID - Harga emas kembali mencetak sejarah baru setelah menembus level psikologis US$4.200 per troy ons. Sebuah pencapaian yang menegaskan dominasi logam mulia ini di tengah gejolak ekonomi global. Pada perdagangan Rabu (15/10/2025), harga emas dunia ditutup naik 1,59% di level US$4.207,51 per troy ons, menandai rekor tertinggi sepanjang masa. Keesokan harinya, Kamis (16/10/2025), harga emas masih melanjutkan penguatan tipis sebesar 0,02% ke posisi US$4.208,49 per troy ons.

Reli harga emas kali ini tidak terjadi tanpa alasan. Ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) menjadi salah satu faktor utama yang mendorong lonjakan harga. Pasar kini memperkirakan peluang sebesar 98% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober, dan bahkan sudah memperhitungkan kemungkinan pemangkasan lanjutan pada Desember mendatang. Nada dovish dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menyoroti “kelesuan perekrutan dan pemecatan yang rendah” di pasar tenaga kerja AS, semakin memperkuat keyakinan investor bahwa era suku bunga tinggi akan segera berakhir.

Di sisi lain, meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China juga ikut memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe haven. Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut kemungkinan pemutusan hubungan dagang dengan China usai perang tarif terbaru membuat investor kian waspada. Dalam situasi seperti ini, emas kembali menjadi pelindung nilai yang dipercaya banyak pihak untuk menjaga stabilitas portofolio.

Sepanjang tahun 2025, harga emas telah melonjak lebih dari 60%. Kenaikan luar biasa ini ditopang oleh kombinasi faktor fundamental seperti pembelian besar-besaran oleh bank sentral, meningkatnya arus dana ke ETF berbasis emas, serta tren dedolarisasi yang makin meluas di berbagai negara.

Analis pasar Fawad Razaqzada dari City Index dan FOREX.com menyebut, “Logam mulia ini sedang berada di jalur yang sangat kuat dan tampaknya belum akan berhenti. Dengan jarak harga ke level US$5.000 yang kini hanya sekitar US$800, target tersebut bukan hal yang mustahil.”

Dengan sentimen positif dari berbagai sisi, mulai dari kebijakan moneter yang longgar hingga ketegangan global yang belum mereda, emas tampaknya akan tetap bersinar di sisa tahun ini. Meskipun potensi koreksi jangka pendek bisa terjadi, banyak investor justru melihatnya sebagai peluang baru untuk masuk ke pasar emas sebelum harga semakin tinggi.